INSAN MAPAN
Panarukan, SMAN 1 Panarukan di Kabupaten Situbondo telah meluncurkan program Double Track yang inovatif guna mengembangkan potensi siswa dalam bidang kewirausahaan. Salah satu inisiatif utama dari program ini adalah pendirian DT Mahameru Mart, yang dirancang sebagai wadah bagi siswa untuk mengasah keterampilan berwirausaha mereka.
Diluncurkan pada tahun keempat implementasi program Double Track, DT Mahameru Mart tidak hanya mengajarkan teori bisnis, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dalam menjalankan usaha nyata. Dengan menawarkan produk-produk lokal berkualitas, seperti Wonton Chilli Oil, Tofuba, Mojito, dan berbagai makanan serta minuman ringan lainnya, DT Mahameru Mart telah menjadi pelengkap bagi kantin sekolah yang ada.
Pelayanan yang ramah dan profesional dari siswa, serta harga produk yang terjangkau, menjadikan DT Mahameru Mart populer di kalangan warga sekolah dan masyarakat sekitar. Tidak hanya berorientasi pada profit, DT Mahameru Mart juga memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi siswa dan lingkungan sekolah, dengan omset mencapai Rp. 1.250.000,- per minggu.
Keunggulan DT Mahameru Mart:
1. Produk Lokal Berkualitas: DT Mahameru Mart menawarkan berbagai produk lokal yang berkualitas, baik hasil produksi siswa maupun warga sekolah (guru dan karyawan).
2. Harga Terjangkau: Harga produk yang ditawarkan di DT Mahameru Mart relatif terjangkau, sehingga dapat diakses oleh seluruh kalangan.
3. Pelayanan yang Ramah: Pelayanan berlokasi di Pujasera SMAN 1 Panarukan dengan pelayanan ramah dan profesional dari siswa.
4. Kontribusi Sosial: DT Mahameru Mart tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi siswa dan warga sekolah.
5. Praktik Bisnis Nyata: Siswa mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu teori bisnis langsung ke dalam praktik nyata, memberikan pengalaman berharga dalam dunia usaha.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, DT Mahameru Mart diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi pusat inovasi serta pemberdayaan siswa, sekaligus menjadi contoh nyata bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan program kewirausahaan siswa.
Komentar (0)